Firma riset pasar International Data Corporation (IDC) mengungkapkan, pasar smartphone Indonesia melemah pada kuartal I 2022. Salah satu penyebab penurunan pasar tersebut karena rendahnya daya beli masyarakat.
Pasar smartphone Indonesia pada kuartal I 2022 menunjukkan penurunan sebesar 17,3% dibandingkan kuartal I 2021. Dengan demikian, data IDC yang dipublikasikan menunjukkan pengapalan smartphone ke Indonesia pada periode yang sama sebesar 8,9 juta unit.
IDC menemukan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat yang disebabkan oleh kenaikan harga barang, termasuk smartphone.
“Kenaikan harga diperkirakan akan semakin menekan daya beli masyarakat. Di sisi lain, ada kemungkinan vendor tidak akan mampu menyerap kenaikan harga jika melebihi batas tertentu. Ini berpotensi menaikkan harga jual rata-rata,” kata analis IDC Indonesia, Vanesa Aurelia dalam keterangannya.
Krisis pasokan semikonduktor berdampak pada pasokan ponsel murah di Indonesia. Hal ini juga yang menjadi penyebab turunnya pasar ponsel pada kuartal I 2022. IDC melihat ponsel murah di bawah 200 dolar AS mengalami kendala besar karena kendala pasokan chipset 4G.
Akibatnya, pasar ponsel murah juga mengalami penurunan sebesar 22% year-on-year. Faktor-faktor ini menyebabkan tekanan pada kuartal, yang biasanya rendah secara musiman.
Lima Pasar Smartphone Populer di Indonesia
Berdasarkan data IDC Quarterly Mobile Phone Tracker Q1 2022, Samsung menempati peringkat teratas ponsel dalam hal pengiriman. Merek Korea Selatan mengirimkan 2,1 juta ponsel selama periode tersebut.
Menurut IDC, Samsung bisa kembali ke posisi teratas setelah dua tahun berkat ponsel andalan dan murahnya, yakni Galaxy S22 dan Galaxy A03. Galaxy S22 meningkatkan pangsa pasar merek untuk segmen 5G sebesar 40%, di mana pada kuartal tersebut, Samsung menguasai pangsa pasar sebesar 23,3%.
Posisi kedua diraih oleh OPPO, dengan pangsa pasar 20,2%. Pertumbuhan merek ini ditopang oleh segmen menengah (kisaran harga 200 – 400 dollar AS) yakni A95 dan A76.
Pangsa pasar OPPO untuk 5G hanya 3,7% pada kuartal pertama tahun 2022, jauh lebih rendah dibandingkan kuartal pertama tahun 2021 yang mencapai 26,4%. IDC melihat penurunan ini karena merek lain semakin banyak merilis ponsel 5G di Indonesia.
Merek vivo menduduki peringkat ketiga dengan pangsa pasar 17,1%. Dimana brand smartphone asal China tersebut telah mengapalkan 1,5 juta unit ponsel ke Indonesia, dengan mayoritas in vivo pada seri Y15s dan Y21.
Xiaomi tetap berada di urutan keempat meski mengalami kendala pasokan dalam dua bulan pertama tahun ini. Pasokan mereka, menurut IDC, naik lagi pada Maret sehingga bisa menggenjot segmen low-end (US$100-200) dan menengah.
Xiaomi memperoleh pangsa pasar 14,6% pada kuartal pertama 2022, dengan pengiriman 1,3 juta unit. IDC menyebut Xiaomi merupakan pemain terbesar kedua untuk segmen ponsel 5G di Indonesia. Di tempat terakhir, ada merek realme, dengan pangsa pasar 12,3% dan pengiriman 1,1 juta unit. Menurut IDC, merek tersebut sukses di segmen sekunder.