Platform edutech Cakap mendukung langkah pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) berbasis teknologi. Apalagi, menurut laporan Cakap, 78% mahasiswa yang menggunakan layanannya, memiliki peluang karir yang lebih baik.
“Akses ke pendidikan berkualitas adalah alat yang mengubah kehidupan. Talk adalah teknologi yang mudah digunakan dan fleksibel untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia,” kata CEO dan Co-founder Talk Tomy Yunus.Tomy mengatakan selama pandemi Covid-19 Cakap menjangkau pelajar di 95 kota dari 34 provinsi di Indonesia. Berbagai kelas dan inisiatif upskill juga telah menjangkau 350 rumah tangga yang sudah ada sebelumnya, serta yang berada di daerah paling terpencil, terpencil dan tertinggal (3T).
“Dalam hal pekerjaan, mahasiswa yang berpengalaman dalam proses pembelajaran di Cakap mampu meraih kesuksesan finansial dan posisi yang lebih baik di tempat kerja. 78% mahasiswa dewasa mengatakan mereka memiliki peluang karir yang lebih banyak,” ujarnya.Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa 56% pengguna mendapatkan peluang karir dalam 12 bulan atau kurang. Bahkan Guru di Cakap juga mendapat penghasilan 50% lebih tinggi dibandingkan standar industri.
Selain itu, tercatat rata-rata 30 jam mengajar per minggu. Kemudian, 55% pemilik bisnis setuju bahwa Talk membantu mereka meningkatkan keuntungan. Selain itu, 88% anak yang tergabung dalam Cakap mampu meningkatkan nilai bahasa, serta mengalami peningkatan rasa percaya diri dan kemampuan berbicara, serta berkomunikasi menggunakan bahasa asing.
“Berawal dari keyakinan bahwa akses pendidikan yang lebih berkualitas adalah alat yang mengubah hidup, Talk hadir dengan menyediakan teknologi terkini, mudah, dan fleksibel, untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia,” kata Tomy.
Program Bicara Edukasi
Selain itu, bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu), pada tahun 2021 Cakap memberikan pelatihan bahasa asing (Prancis, Jerman, Korea) kepada 100 Pegawai Negeri Sipil (ASN) dan diplomat melalui program 8.750 jam, atau setara dengan total dari 125 sesi kursus online.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga bergabung dengan Cakap dengan memberikan pelatihan bahasa dan keterampilan asing bagi 200 tenaga kerja di sektor pariwisata yang tersebar di lima destinasi prioritas.
Cakap merupakan salah satu startup pendidikan terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan bisnis 300% per tahun (year on year/yoy) pada kuartal pertama. Startup ini telah menarik lebih dari dua juta siswa terdaftar di 34 provinsi dan 95 kota di Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) Indonesia.
Sebagai platform edtech, Cakap menyediakan aplikasi dengan pengalaman yang komprehensif, sehingga memberikan kinerja yang optimal dan interaktif. Ruang kelas Cakap yang terdiri dari private, chat, club dan group, mengadopsi metode interaksi belajar dua arah, sebagai proses transfer keterampilan langsung dari interpersonal yang meningkatkan motivasi siswa.
“Kami memahami bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dan kami akan selalu berusaha untuk melewati batas, untuk menunjukkan potensi yang sebenarnya dari talenta sumber daya manusia Indonesia,” pungkas Tomy.