Tak bisa dipungkiri, TikTok dan Instagram menjadi salah satu aplikasi paling populer untuk Gen Z. Bahkan menurut penelitian, kaum milenial kerap menjadikan kedua media sosial ini sebagai sumber informasi utama ketimbang mencari terlebih dahulu di Google.
Alih-alih mencari informasi di Google Search atau Maps, beberapa pengguna internet yang termasuk dalam kelompok generasi Z (Gen Z) lebih mengandalkan TikTok dan Instagram untuk mencari sesuatu. Ini disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Google yang menjalankan organisasi Pengetahuan & Informasi, Prabhakar Raghavan.
“Dalam penelitian kami, hampir 40% anak muda saat mencari tempat makan siang tidak membuka Google Maps atau Google Search, melainkan membuka TikTok atau Instagram,” kata Raghavan dalam sebuah diskusi.
Pola Pencarian Gen Z yang Unik
Menariknya, Raghavan justru menjelaskan bahwa pencarian kata kunci yang digunakan oleh kaum milenial cenderung berbeda dengan yang biasanya ditulis di Google. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z memiliki pemikiran yang baru dan berbeda dari yang biasanya ditemukan Google.
Dalam pernyataan terpisah, Google juga mengkonfirmasi bahwa penelitian internal yang diajukan oleh Raghavan melibatkan survei terhadap konsumen AS antara usia 18 dan 24 tahun. Rentang usia ini termasuk dalam kelompok Gen Z.
Sedangkan menurut Beresfod Research, Gen Z adalah seseorang yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 dan berusia antara 10-25 tahun pada tahun 2022. Untuk itu Google menyoroti perkembangan browser untuk menarik audiens yang lebih muda dan melek digital.
TikTok sendiri adalah aplikasi media sosial yang paling cepat berkembang, dan popularitasnya terus meningkat selama beberapa tahun terakhir – sedemikian rupa sehingga telah menginspirasi saingan media sosial Instagram dan Snapchat untuk meluncurkan fitur video tiruan di Reels dan Spotlight.