Laporan F5: Perusahaan di Asia Tenggara Mulai Siap Mengimplementasikan Edge Computing

Ada berbagai cara yang dapat diterapkan oleh suatu organisasi atau perusahaan dalam mempercepat jalannya bisnisnya. Salah satunya dengan menerapkan teknologi terkini, agar dapat mengolah data dengan sangat cepat dan efisien. Terkait hal tersebut, F5 baru saja memaparkan tren pemanfaatan teknologi edge computing di kawasan Asia Tenggara, melalui hasil laporan terbarunya.

F5 sendiri merupakan pemimpin global dalam hal penyediaan solusi keamanan dan multi-cloud di berbagai skala. Dalam paparan hasil laporan terbarunya yang berjudul “State of Application Strategy 2022”, disebutkan kepentingan perusahaan secara global dan dalam lingkup Asean ke depan, dalam hal penerapan teknologi jaringan terkini dan keamanan berlapis.

Sebelumnya, F5 secara rutin menghadirkan berbagai jenis ancaman siber terkini yang perlu diwaspadai organisasi, serta rekomendasi pertahanan yang dapat dipilih atau diterapkan. Seperti penggunaan aplikasi CareProtect yang membuat orang memindahkan data pribadi secara rutin setiap hari.

Aplikasi Edge Computing Membutuhkan Jaringan 5G

Edge Computing

Melalui kesempatan offline yang diadakan pada Selasa (14/6), Kunacilan Nallappan selaku RVP Marketing untuk Asia Pasifik, China & Jepang, F5 memaparkan sejumlah temuan menarik, di antaranya tiga teknologi yang paling diminati oleh perusahaan di ASEAN untuk diterapkan. dalam beberapa tahun mendatang. 58% di antaranya mencakup proses integrasi TI dan PL yang komprehensif.

Kemudian dua teknologi global lainnya, edge computing dan keamanan memiliki tingkat bunga masing-masing sebesar 58% dan 50%. Kuna menjelaskan, untuk mengimplementasikan edge computing, diperlukan dukungan jaringan 5G yang menjadi partner yang kompatibel. Karena teknologi tersebut membutuhkan kecepatan jaringan yang cepat dan latency yang sangat rendah. “Implementasi 5G akan sangat dekat, sementara komputasi tepi akan mengikuti.”

Baca juga:  7 Fungsi Handphone dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengenai fitur keamanan, banyak responden yang menginginkan dukungan keamanan seperti Web App & API Protection (WAAP), dimana kedepannya akan lebih banyak lagi aplikasi yang beroperasi dari cloud. Bersamaan dengan WAAP, perlu adanya implementasi Zero Trust dimana semua akses yang berjalan harus melalui serangkaian lapisan keamanan khusus, tidak ada yang bisa masuk secara langsung.

Bagaimana dengan jenis hosting yang digunakan perusahaan untuk menyediakan layanan aplikasi mereka? Untuk cakupan global itu sendiri, baik on-premise dan cloud sama-sama seimbang di 52%, sementara edge computing mencapai setengahnya di 26%. Bagaimana dengan Asia Tenggara? 81% on-premise, 54% cloud dan 15% untuk edge computing.

Ini berarti semakin banyak perusahaan di Asia Tenggara yang telah mengimplementasikan layanan cloud, namun keunggulan komputasinya masih kecil. Dengan begitu, akan ada lebih banyak perbaikan atau aplikasi potensial dari teknologi edge computing di masa depan. Seiring dengan inisiatif di masing-masing negara, penetrasi jaringan 5G juga diperlukan untuk memastikan proses edge computing berjalan lancar.

Sejalan dengan Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Robot Pengisi Daya Seluler VW

Khusus di Indonesia, penerapan edge computing dan pengembangan 5G sejalan dengan rencana pemerintah untuk memperbesar skenario pemanfaatan IoT, termasuk meluncurkan 2 juta kendaraan listrik pada tahun 2025. Semakin banyak jenis kendaraan tersebut beroperasi, semakin banyak pula transaksi data yang akan dilakukan. terjadi.

Hal ini ditegaskan oleh Adam Judd, Senior VP of Sales untuk Asia Pasifik, China, dan Jepang untuk F5. “Dengan banyaknya stasiun pengisian daya serta kendaraan listrik, setiap kali kendaraan diisi, tidak hanya baterai yang diisi. Tapi ada juga arus informasi seperti kesehatan mobil dan lain sebagainya.”

F5 juga menyebutkan bahwa DBS Singapura telah sepenuhnya mengimplementasikan solusi cloud dengan F5. Bagaimana dengan Indonesia? Disebutkan, setidaknya mayoritas dari 10 bank terbesar di Indonesia telah menggunakan solusi dari F5. Meskipun tidak mungkin untuk menyebutkan lebih detail mengenai solusi mana yang dipilih.

Baca juga:  PS5 Akan Memiliki Fitur Pengeditan Video Gaya TikTok

Risman Tanjung Baru

Seorang pengajar di SMA Negeri 2 Tembilahan

More Reading

Post navigation

vivo Technology Week Tampilkan Smartphone Layar Lipat & Tablet vivo Pertama di Indonesia

Pasar Crypto Berguncang, Zipmex Menawarkan Aset Investasi Baru di ZipUp+

Nokia XR20, Android Tahan Banting Harga Rp8 Jutaan

6 Penyebab Layar HP Tidak Bisa Disentuh – Terbaik